RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RPP ini disusun guna memenuhi
tugas matakuliah SKI dan Pembelajarannya
Dosen Pengampu
:Dr. Muqowim, M.Ag
Disusun
oleh :
Nama : Ahmad Wicaksono
NIM : 11410153
Kelas : PAI-V-C
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA
2013
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama
Sekolah : MA Mus’ab
bin Umair
Mata
Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Tema : Da’wah Rasululullah
Subtema : Memahami da’wah rasulullah dalam membina umat
Kelas : XII (Dua Belas)
Semester : 1 (Ganjil)
A.
Materi Pokok
Da’wah Rasulullah
Saw pada periode mekkah dan madinah
B.
Alokasi Waktu
1x45 menit
C.
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan metode ceramah siswa mampu
menjelaskan da’wah Rasulullah Saw pada periode mekkah dan madinah.
2. Dengan metode Jigsaw siswa mampu
menunjukkan da’wah Rasulullah Saw dalam membina umat.
3. Dengan metode diskusi siswa mampu
menceritakan da’wah Rasulullah Saw dalam membina umat dan merekonstruksikan
dalam kehidupan sehari-hari.
D.
Kompetensi Dasar
13.1. Menceritakan da’wah Rasulullah Saw dalam membina umat.
E. Indikator
Pencapaian Kompetensi
13.1.1. Menjelaskan pengertian da’wah
Rasulullah Saw.
13.1.2. Menunjukkan sikap dan perilaku terhadap
da’wah Rasulullah Saw dalam membina umat.
13.1.3. Mendemonstrasikan da’wah Rasulullah Saw
dalam membina umat.
F.
Materi Pembelajaran
DAKWAH NABI MUHAMMAD
SAW DI MEKAH DAN MADINAH
Nabi dan rasul
terakhir yang diutus oleh Allah Swt. adalah Nabi Muhammad s.a.w. (Q.33:40). Ia
dipilih menjadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah
kenabian kepada kaumnya selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Muhammad
dilahirkan di Mekah. Kakeknya, Abdul Muttalib, menamainya Muhammad (orang
terpuji), sebuah nama yang belum pernah digunakan dan dikenal sebelumnya.
Ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat
sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun, Muhammad sudah menjadi yatim piatu.
Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari
Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya. Kemudian, Muhammad diasuh oleh
Abdul Muttalib. Sebelum Muhammad berusia 8 tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi
Talib, lalu mengambil alih tanggung jawab mengasuh Muhammad.
2. KHADIJAH
Pada usia 25 tahun
Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40 tahun.
Khadijah adalah seorang pengusaha yang mempercayai Muhammad untuk menjajakan
dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah menaruh hati padanya
dan menikahinya. Pasangan Khadijah- Muhammad dikaruniai 2 putra (Qasim serta
Abdullah) dan 4 putri (Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah). Khadijah
adalah wanita pertama yang masuk Islam. Ia meninggal pada usia 65 tahun,
setelah 25 tahun menikah dengan Muhammad.
3. WAHYU PERTAMA
Menjelang usia 40
tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini terletak
di Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah. Tingginya 155 cm
dan bisa memuat 4 orang. Di gua ini Muhammad beribadah sepanjang Ramadan. Di
gua ini pula Muhammad menerima wahyu pertamanya pada tanggal 17 Ramadan 12 SH/6
Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan menyuruhnya membaca wahyu Allah
(Q.96:1-5).
Ada dua tahap dakwah
yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara diam-diam selama 3
tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini antara lain
Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah secara
terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah turun perintah Allah (Q.15:94).
Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang memeluk Islam
pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.
Kaum musyrik Quraisy
tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara
mereka lakukan, tapi hasilnya tetap nihil. Mereka lalu mengutus 10 orang untuk
menemui Abi Talib dan meminta agar ia mau membujuk keponakannya berhenti
berdakwah. Namun Muhammad menolak permintaan tersebut. Melihat keteguhan hati
Muhammad, Abi Talib akhirnya mendukung keputusan keponakannya itu dan berjanji
untuk selalu melindunginya dari ancaman orang Quraisy.
6.
TAHUN DUKA CITA
Muhammad benar-benar
sedih ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat pada bulan Ramadan
2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah, istrinya yang
ia cintai dan selalu mendampinginya dalam perjuangan, juga meninggal dunia.
Muhammad sangat sedih dengan wafatnya kedua orang yang menjadi pembela
risalahnya itu. Karena itu, tahun ke- 10 kenabian ini disebut ‘Am al-Huzn
(tahun duka cita).
7.
ISRA` MI`RAJ
Pada tahun ke-10
kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan Nabi Saw.
pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di
Yerusalem, kemudian membawanya naik (mikraj) ke langit agar bisa menyaksikan
kekuasaan Allah Swt. (Q.17:1). Dalam kesempatan mi’raj itulah Nabi menerima
perintah dari Allah Swt. berupa kewajiban menjalankan salat lima waktu.
Gangguan
kaum Kuraisy terhadap Muhammad semakin menjadi-jadi setelah paman dan istrinya
wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Muhammad pergi ke luar kota
Mekah menuju Ta’if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid
bin Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui
para pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka.
9.
IKRAR AQABAH
Suatu
saat Nabi bertemu dengan enam orang suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib. Nabi
menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan agama Islam. Mereka pun lalu
menyatakan masuk Islam di hadapan Nabi. Setelah pulang ke Yatsrib, mereka
memberitahukan hal tersebut kepada penduduk lainnya. Pada musim haji
berikutnya, datanglah delegasi suku Aus dan Khazraj menemui Nabi di Aqabah.
Mereka menyatakan ikrar kesetiaan kepada Nabi, yang kemudian dikenal dengan
Ikrar Aqabah. Mereka juga meminta agar Nabi bersedia pindah ke Yatsrib untuk
menghindari gangguan orang Kuraisy. Mereka berjanji akan membela Nabi dari
segala ancaman.
10.
RENCANA MEMBUNUH NABI
Sebelum
hijrah ke Yatsrib, kaum Kuraisy berencana membunuh Nabi. Tapi rencana jahat itu
ketahuan sebelum terlaksana. Ketika mereka mengepung rumah Nabi, mereka hanya
menemukan Ali bin Abi Talib di tempat tidur Nabi, sementara Nabi dan Abu Bakar
sudah pergi. Ketika kaum Kuraisy mengejar, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi di
Gua Sur. Setelah aman barulah mereka melanjutkan perjalanan ke Yatsrib.
Dua
belas tahun sudah Nabi berdakwah, tapi kaum Kuraisy tetap belum mau menerima
risalah kenabiannya. Maka Nabi hijrah ke Yatsrib. Setelah Nabi hijrah, kota
Yatsrib kemudian dikenal dengan sebutan Madinah an-Nabi (kota Nabi) atau
Madinah al- Munawwarah (kota yang bercahaya).
12.
MASJID QUBA
Sebelum
sampai di Madinah, Nabi dan Abu Bakar singgah di Quba, sebuah desa yang
jaraknya 10 km dari Madinah. Nabi tinggal di sana selama beberapa hari, sambil
menunggu kedatangan Ali bin Abi Talib dari Mekah. Di desa ini, Nabi membangun
Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Saw. sebagai pusat
peribadatan. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-12 kenabian Muhammad.
13.
PIAGAM MADINAH
Di
Madinah, Nabi memimpin penataan dan peletakan dasar- dasar kehidupan bagi kaum
muslim dan penduduk Madinah dalam beberapa langkah. Pertama, mempererat tali
ukhuwah Islamiah (persaudaraan Islam) antara kaum Muhajirin dan Ansar yang
sudah masuk Islam. Kedua, membangun Masjid Nabawi, sebagai tempat untuk
mewujudkan rasa persaudaraan itu. Ketiga, mengikat tali persaudaraan dengan
komunitas lain yang tidak beragama Islam, yaitu kaum Yahudi, Nasrani, dan
Majusi. Ikatan hubungan itu terwujud dalam perjanjian yang disebut dengan Misaq
Madinah (Piagam Madinah). Dengan dasar-dasar itu, masyarakat Madinah bisa
disebut sebagai sebuah negara, dengan Nabi Muhammad sebagai kepala negara.
14.
IZIN PERANG
Kendati
Nabi dan pengikutnya sudah hijrah ke Madinah, orang Kuraisy terus mengganggu
mereka. Sementara itu kaum Yahudi di Madinah iri melihat kondisi militer,
politik, dan ekonomi kaum muslim semakin baik. Mereka lantas bersekongkol
dengan kaum Kuraisy untuk melumpuhkan kaum muslim. Karena kaum muslim semakin
terancam, Allah mengizinkan mereka untuk berperang (Q.22:39-41). Setelah
mendapat izin Allah Swt., Nabi dan kaum muslim lalu memerangi orang Kuraisy dan
Yahudi. Ada beberapa peperangan yang dipimpin Nabi, misalnya Perang Badr,
Perang Uhud, Perang Khandaq (parit), dan Fath Makkah.
15.
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Pada
tahun ke-6 hijrah, Nabi bermimpi memasuki kota Mekah dan bertawaf (mengelilingi
Ka’bah). Mimpi itu disampaikan kepada para sahabat. Saat itu pula, Nabi
mengumumkan kepada kaum muslim untuk menunaikan ibadah haji di Mekah. Namun
kaum musyrik Kuraisy menghalang- halangi mereka. Kaum Kuraisy kemudian mengutus
Suhayl bin Amr untuk bertemu dengan Nabi dan membuat perjanjian perdamaian.
Nabi dan Suhayl menyepakati syarat- syarat perdamaian itu. Kalimat perjanjian
ditulis oleh Ali bin Abi Talib, atas perintah Nabi. Perjanjian itu dikenal
dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.
16.
ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Kaum
muslim dan kaum Kuraisy mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun. Jika ada
kaum Kuraisy yang menyeberang ke pihak Nabi tanpa seizin walinya, ia harus
dikembalikan kepada mereka, tapi jika pengikut Muhammad menyeberang ke pihak
musyrik Kuraisy, ia tidak akan dikembalikan kepada Muhammad. Kabilah-kabilah
Arab bebas bersekutu dengan Muhammad ataupun dengan orang Kuraisy. Pada tahun
tersebut (6H), Nabi dan rombongan harus kembali ke Madinah dan tidak boleh
masuk ke Mekah. Mereka juga harus menunda ibadah haji hingga tahun berikutnya,
dengan syarat tidak akan tinggal di Mekah lebih dari tiga hari dan tidak
membawa senjata selain pedang di dalam sarungnya.
17.
‘UMRAH AL-QADA’
Setahun
setelah Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani, Nabi dan kaum muslim dapat
memasuki kota Mekah untuk beribadah haji di Ka’bah. Kaum musyrik Kuraisy
membiarkan mereka tinggal di Mekah selama tiga hari. Kesempatan ini digunakan
oleh Nabi dan kaum muslim untuk menunaikan umrah, yang disebut ‘Umrah al-Qada’,
pengganti umrah yang tidak terlaksana pada tahun sebelumnya karena dilarang
kaum musyrik Kuraisy.
18.
PENYEBARAN ISLAM
Perjanjian
Hudaibiyah menciptakan suasana tenang dan aman. Enam bulan setelah perjanjian
itu Nabi berdakwah kepada para penguasa di sekitar Arab, dengan cara
mengirimkan surat, antara lain kepada penguasa Iran, Mesir, Abessinia, Persia
dan Romawi (Bizantium). Surat Nabi seluruhnya berjumlah sekitar 105 buah.
Namun, tidak semua teks surat itu disalin lengkap. Surat itu berisi seruan
untuk masuk Islam. Setiap surat dicap dengan stempel dari perak yang diukir
dengan tiga baris kata: Muhammad, Rasul, Allah.
19.
FATH MAKKAH
Suatu
saat kaum Kuraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dengan membantu sekutu mereka
menyerang sekutu kaum muslim. Mengetahui hal itu, Nabi segera menyiapkan
sepuluh ribu pasukan muslim untuk berangkat ke Mekah. Pasukan muslim memasuki
kota Mekah tanpa perlawanan dari kaum Kuraisy. Peristiwa itu disebut Fath
Makkah (pembebasan Mekah). Di Mekah, Nabi menghancurkan berhala-berhala di
sekeliling Ka’bah. Setelah itu Nabi menyuruh Bilal menyerukan azan dari atas
Ka’bah. Kemudian mereka mendirikan salat berjemaah dengan dipimpin oleh
Rasulullah Saw.
20.
HAJI WADA’
Pada
tahun ke-10 Hijrah, Nabi menunaikan ibadah haji. Beliau berangkat ke Mekah pada
28 Zulkaidah, setelah menunjuk Abu Dujanah sebagai wakilnya di Madinah. Pada 4
Zulhijah, Nabi tiba di Mekah, dan langsung masuk ke Masjidilharam melalui pintu
Bani Syaibah, serta melakukan tawaf dan sai. Pada 8 Zulhijah, Nabi berangkat ke
Mina dan tinggal di sana hingga terbit fajar. Pada pagi hari 9 Zulhijah, Nabi
berangkat ke Arafah dengan diikuti oleh sekitar 100.000 jemaah. Pada ibadah
haji wada’ (wadak) ini turun firman Allah Swt. (Q.5:3) yang menandakan bahwa
Allah Swt. telah menyempurnakan agama Islam kepada umat-Nya dan telah
mencukupkan nikmat- Nya. Perjalanan haji ini kemudian disebut Haji wadak (haji
perpisahan), karena beberapa bulan setelah ibadah haji itu Nabi wafat.
21.
WAFAT NABI
Dua
bulan setelah menunaikan ibadah Haji Wadak, Nabi menderita demam. Badannya
mulai lemah. Meskipun demikian ia tetap memimpin salat berjemaah. Namun setelah
merasa sangat lemah, ia menunjuk Abu Bakar menjadi penggantinya sebagai imam
salat. Setelah beberapa hari sakit, Nabi dipanggil ke haribaan Allah Swt. pada
tanggal 12 Rabiulawal 11 H atau 8 Juni 632 M. Nabi wafat dalam usia 63 tahun.
Abu Bakar as-Siddiq kemudian ditunjuk oleh kaum Muhajirin dan Ansar sebagai
Khalifah ar-Rasul (pengganti Rasul).
22.
UMMUL MUKMININ
Setelah
Khadijah wafat, Muhammad menikah lagi sepuluh kali. Kesebelas istri Nabi
disebut Ummul Mukminin (ibu orang- orang beriman). Nabi menikahi para wanita
tersebut karena beberapa alasan, antara lain untuk melindunginya dari tekanan
kaum musyrik, membebaskannya dari status tawanan perang, mengangkat derajatnya,
dan menciptakan perdamaian dengan suku dari wanita yang dinikahi oleh Nabi.
23. Metode
Pembelajaran
1. Pembiasaan
2. The
Wind Blows
3. Diskusi
4. Jigsaw
5. Demonstrasi
24.
Media Pembelajaran
a. Spidol
b. Gambar
c.
Teks
bacaan
25. Sumber
Belajar
1.
Buku Sejarah Kebudayaan Islam untuk kelas XII semester 1
2. Buku Da’wah Rasulullah Saw.
3. Internet/ Majalah/ koran
26.
Langkah-langkah Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
a.
Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’abersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
b.
Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan dengan
lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan
sebelumnya);
c.
Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran;
d.
Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepadapeserta
didik.
e.
Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan tema da’wah
Rasulullah Saw dalam membina umat
f.
Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai;
g.
Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menyimak,
menanya, berdiskusi, mengkomunikasikan dengan menyampailan, menanggapi dan
membuat kesimpulan hasil diskusi.
|
10 menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
a. Mengamati
·
Membaca teks da’wah Rasulullah.
·
Menyimak penjelasan guru tentang da’wah
Rasulullah.
·
Mengamati penjelasan guru tentang da’wah
Rasulullah.
b. Menanya
·
Melalui motivasi
dari guru, siswa mengajukan pertanyaan terkait dengan da’wah Rasulullah Saw dalam membina umat.
·
Siswa mengajukan pertanyaan terkait da’wah Rasulullah Saw dalam membina
umat.
c. Eksperimen/Explore
· Siswa mengemukakan
isi text tersebut.
· Secara berkelompok
mendiskusikan text da’wah
Rasulullah Saw dalam membina umat tersebut.
d. Asosiasi
·
Setelah selesai mengerjakannya siswa diminta untuk
menuliskan hasilnya, dengan cara berkompetisi sesuai petunjuk guru.
·
Menghubungkan da’wah Rasulullah Saw ke dalam kehidupan sehari-hari.
e. Komunikasi.
·
Menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang da’wah Rasulullah Saw dalam membina
umat.
·
Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonfirmasi, menyanggah).
·
Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
|
25 menit
|
3.
|
Penutup
a.
Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
b.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara
individu maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi;
c.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
d. Mengakhiri pelajaran dengan surah al-Ashr dan do’a Kafarotul Majlis.
|
5 menit
|
27.
Penilaian Hasil
Pembelajaran
Penilaian terhadap
proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi siswa. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Tugas
· Mengisi rubrik tentang sikap dari
hikmah belajar da’wah Rasulullah di Mekah dan Madinah.
· Menceritakan hikmah da’wah Rasulullah
di Mekah dan Madinah.
Observasi
· Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi terkait dengan
-
menceritakan
isi text tentang da’wah
Rasulullah Saw dalam membina umat.
-
sikap
yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi dan kerja kelompok.
-
Partisipasi
dalam kelompok diskusi.
Portofolio
· Membuat paparan tentang perilaku yang
mencerminkan dalam da’wah
Rasulullah Saw.
Tes
· Tes dalam bentuk lisan dengan
menceritakan isi text tentang sikap yang sesuai terhadap tentang da’wah Rasulullah Saw dalam membina
umat.
Guru melakukan
penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan mengamati text pada kolom “ayo
berlatih”.
Rubrik Penilaian
No.
|
Aspek
|
*Nilai
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1.
|
Penguasaan materi
|
|
|
|
|
2.
|
Penguasaan nilai-nilai
|
|
|
|
|
3.
|
Keaktifan
|
|
|
|
|
4.
|
Kesantunan
|
|
|
|
|
Catatan :
*4 = Sangat
Baik 3 =
Baik
2
= Sedang 1 =
Kurang baik
Rentang Skor = Skor
Maksimal – Skor Minimal
= 16 -
4
= 12/4
= 3
MK = 14 - 16
MB = 11 – 13
MT =
7 – 10
BT =
4 - 6
Keterangan:
BT : Belum
Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten).
MB : Mulai
Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya
(apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam indikator secara konsisten).
Guru dapat
mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
Mengetahui,
Kepala MA Mus’ab
bin Umair
...............................................
NIP.
......................................
|
Bantul, 4 Juli
2013
Guru Mata
Pelajaran PAI
.................................................
NIP.
........................................
|
Lampiran-Lampiran:
1.
Lampiran Soal dan Kunci
Jawaban
1)
Pada usia berapakah nabi Muhammad
s.a.w dipilih oleh Allah Swt menjadi nabi dan rasul?